MAKNA SUKSES

Fenomena yang ada, banyak orang mengikuti seminar dan training menjadi pengusaha. DI dalam ruangan, mereka terpukau oleh si pembicara, yang bahasanya pengusaha sukses, “Wow, hebat ya orang Itu, Bener Iho yang dia bilang, harusnya memang seperti Itu kalo mau sukses!” kata peserta seminar. Tapi kenapa sangat sedikit dari mereka yang mampu atau memiliki keberanian untuk meneladaninya? Karena pikiran mereka menolak. Mereka tahu apa saja yang harus dilakukan untuk sukses, tapi mereka tetap tidak melakukannya.

“I know what to do, but I don’t do what I know”.

Secara tidak sadar, saatkondisi tertentu subconscious mind memerintahkan diri kita untuk takut, gemetar, benci, malu ataupun tidak.

Darimanakah datangnya ketakutan Itu?

Sejak kecil bahkan sejak di kandungan, pade pikiran sadar kita (subconsclous mind) diprogram secara keliru oleh lingkungan sekitar kita. Hal tersebut yang membentuk kepribadian kita sekarang, ditambah lingkungan yang menjadikan kita makhluk serba takut. Sehingga banyak pertanyaan yang tidak bisa kita jawab secara logika. Secara tidak sadar, saat kondisi tertentu subconscious mind memerintahkan diri kita untuk takut, gemetar, benci, malu ataupun tidak pede,. Padahal kita tidak menginginkannya, tapi kita tidak bisa mengendalikannya.

TOLONG SAYA PAK,

APA YA RAHASIANYA SUKSES?

“Saya ingin jadi PENGUSAHA, tapi kenapa takut melangkah?”

“Kenapa saya kok gak pede? Tiap kali menghadapi orang, kok gemetar!”

“Kenapa orang lain bisa sukses, tapi saya tidak?”

Bagaimana Cara Menghilangkannya?

jika kita memiliki komputer yang terserang virus, sebagus apapun program yang kita install, tidak akan berfungsi maksimal jika virus tersebut belum dihilangkan. Efeknya komputer kita bisa jadi akan bekerja sangat lambat. Jadi virus tersebut harus dibasmi terlebih dahulu, bahkan jika terpaksa, hard disknya harus diformat ulang. Setelah itu kita install ulang program-programnya, barulah optimum. Demikian juga dengan otak kita, virus bawah sadarharus dibasmi, agar kita bisa melesat dengan cepat. Tapi membersihkan virus saja tidak cukup membuat kita sukses. Bayangkan jika di komputer hanya terdapat games, MS Word dan Excel saja. Jangan harapkan bisa menjalankan internet melalui program tersebut. Tentu saja terlebih dahulu Anda harus menginstall program INTERNET EXPLORER atau sejenisnya. Intinya, aplikasi apa yang ingin Anda gunakan, harus di-install terlebih dahulu. Intinya.

APA HARAPAN MENGIKUTI JPreneur Academy ?

JPreneur AKADEMI adalah training yang didesain sedemikian rinci untuk meng-akomodir hampir semua tipe manusia dengan sensitivitas pembelajaran yang berbeda- beda. Mungkin tidak setiap simulasi games yang kami sajikan akan mengena di benak Anda dan memang bukan itu harapan kami.

Ada yang mendapatkan ‘red button’nya di hari pertama, ada juga yang ‘kena’ di hari kedua atau ketiga, bahkan setelah ada baru kena setelah Anda pulang.

Tujuan dari Jpreneur  AKADEMI bukanlah mengubah diri Anda menjadi orang lain, namun menjadi diri Anda perenungan pasca membaca materi ini “sebenarnya”, yang selama ini Tujuan dari  Jpreneur  AKADEMI  bukanlah mengubah diri Anda menjadi orang lain, namun menjadi menghilang diri Anda yang “sebenarnya”, yang selama Ini menghilang. Dengan mengetahui siapa diri Anda sesungguhnya, apa yang Anda Inginkan, demi siapa Anda rela sukses dan nilai-nilai apa saja yang menggerakkan Anda, semakin mudah bagi Anda untuk mencapal apa yang Anda impikan.

Sekarang, renungkan sejenak, apa harapan- harapan Anda mengikuti Jpreneur Academi ini, mengapa Anda datang kesini, perubahan apa yang Anda inginkan?

“Harapan Anda LEBIH PENTING daripada Materi Training ini”

DEMI SIAPA ANDA SUKSES?

Siapa orang orang yang memberikan pengaruh positif dalam kehidupan Anda?

Apa yang menyebabkan Anda belum mendapatkan apa yang Anda inginkan?

Apa keyakinan-keyakinan yang menghambat dalam pencapaian Impian- impian Anda?

Apa keyakinan-keyakinan Anda yang baru tentang diri Anda dan masa depan Anda?

Apa sih deskripsi atau skala sukses Itu menurut Anda? “Dia orang sukses, aku Ingin seperti dia”. Kenapa ‘dia’? Apakah karena dla seorang pengusaha yang cabang waralabanya sudah ratusan outlet, punya mobil sport, rumah mewah dan popularitas? Atau karena perusahaan digitalnya barusan dibell ratusan mlllar? jika itu standarisasi sukses menurut Anda.

berikutnya adalah, “Bagaimana dengan seorang buruh bangunan yang penghasilannya rendah. Apakah dia tak blsa disebut sukses?”.maka pertanyaan Bisa jadi dibalik kisah sukses si pengusaha waralaba tersebut. Banyak ‘tumbal mitra’ yang dirugikan, banyak janji-janji yang diingkari. Mungkin Anda tak tahu, dibalik kepemilikan mobil dan rumah mewah, dia harus ‘menyikut’ rekan bisnisnya, atau putus silaturahim dengan saudara demi mengejar ambisi kata sukses. Bisa jadi si buruh bangunan saat ia pulang rumah dengan pakaian berkeringat. bau tak sedap, kemudian sembari membawa tahu petis, ia disambut anak-anaknya bak ‘pahlawan’.

Apakah dla tak bisa disebut sukses?.

Sukses manakah antara si pengusaha dengan si buruh bangunan?

Anggaplah si pengusaha sudah kaya, dermawan, sholeh lagi. Sisi mana yang membuat Anda menilai kesuksesan dia? Kaya atau kesholehannya? Bagaimana dengan Guru miskin di pedesaan yang mengajar sepenuh hati, sukseskah mereka? Kyai pesantren yang hidupnya pas-pasan, namun santrinya ribuan. Tak bisadisebut sukses?

Ibumu yang hanya ibu rumah tangga. Gak sukses juga?

Karyawan yang loyal berjuang bersama Anda. Hanya sebagai tumbal kesuksesan Anda kah?

Mungkin kita tak menyadari, bahwa standarisasi ‘sukses’ di benak kita selama ini dilandaskan atas materi semata. Hampir semua seminar motivasi, pelatihan bisnis, menggiring ‘makna sukses’ itu dengan pencapaian materi. seperti rumah mewah, mobil mahal, penghasilan miliaran perbulan dan bentuk materi lainnya.

Sukses Dinilai Orang materialisme adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan manusia didalam alam kebendaan semata mata dengan mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. (KBBI)

Di jaman media sosial lebih terasa bahayanya faham materialisme, Jika jaman dahulu namanya gengsi itu linier terhadap geografis (perjumpaan fisik), sekarang bisa eksponensial, karena faktor share’ di dunia maya. Dahulu hanya tetangga dan orang terdekat yang kita temui secara fisik yang bisa dipameri, sedangkan sekarang para ‘audiens 5 inch’ seolah menjadi juri kesuksesan kita. Jika fondasi nilai tak kuat, maka kesuksesan seseorang disetir oleh penilaian orang lain.

“Apa kata orang, kalau lihat aku seperti Ini..?” Demi penilaian orang lain, membeli barang-barang ‘bergengsi’, bukan ‘berfungsi’. Materialisme tak sadar menambah kerakusan dan menggerogoti rasa syukur kita. Materialisme bukan milik si kaya, buruh pun ‘memaksakan diri’ membeli gadget mahal, demi terlihat ‘keren’. Tunggakan hutang semakin besar, demi memuaskan audiens 5 inch.

Penyebar Virus Materialisme

Dari mana datangnya penyakit materialistis?Siap-siap meradang saat membacanya.

Sebagian besar motivator yang menggunakan ‘kebendaan’ sebagai simbol sukses adalah ‘salah satu’ penyebar virus materialisme yang tokcer, rumah mewah, mobil sport, jalan-jalan pesiar. kapal keruk (#ehh). Selain mereka, influencer, “Jika pencapaian MATERI menjadi keluar negeri, kapal tolak ukur KESUKSESAN, termasuk juga artis, selebgram, youtuber yang memamerkan yang hedon dan gemerlap. “Bagaimana pemilik stasiun TV yang menyiarkan tayangan infotainment?”. Wah, kalo itu mah dedengkotnya iblis; ngerusak masyarakat secara masal dan singkat. Semoga kita tak termasuk demikian.. gaya hidup KESERAKAHAN menjadi mesinnya, MANIPULASI adalah bahan “Aku gak ‘merasa’ menipu koq”. Periksa kembali ‘nurani’ kita, bisa bakarnya dan KAPITALIS jadi sudah terbungkam membisu oleh ‘pembenaran’ yang sering dilakukan. “Pokoknya bagaimana aku harus terlihat’ sukses.!”, tak peduli korban- nya

“Aku emang bohong ‘kecil’, tapi aku tak berniat merugikan mereka. Toh, ini kan STRATEGI PEMASARAN”. Itulah awal dari pergeseran nilai. Maling besar juga dimulai dari maling kecil. Para koruptor juga awalnya bukan ‘peminta’. btapi ‘penerima jatah’ dari atasan. Hingga perlahan materi memanjakan mereka. Nikmatnya.. Bedakan Kendaraan versus Tujuan Makna sukses seperti kompas hidup kita. Jika salah memahami makna sukses, maka kita akan salah arah. Jika salah memilih role model bagi kita dan anak-anak kita, maka siap-siap tersesat dan mengorbankan orang lain.

Nabi Muhammad SAW lebih ‘memilih miskin’, meski Gunung Uhud pun ditawarkan diubah menjadi emas untuknya, jika la mau. Nabi Isa AS yang diberikan mukjizat menyembuhkan orang buta, menghidupkan orang mati, tidak juga ‘memilih jalan kaya’. Bahkan Siddhartha Gautama melengserkan dirinya sebagai putra mahkota dan hidup sangat ala kadar. Kenapa umat mereka memilih kaya raya? “Tapi kalau kita bisa kaya raya, kan bisa bantu banyak orang?”. Biasanya orang yang berkata begitu, akan terlena jika ia kaya dan akan oportuni (+manipulatif) dalam proses menuju kaya, karena tak bisa membedakan mana tujuan dan mana kendaraan. Jika bermanfaat bagi banyak orang adalah tujuan kita, tak perlu menunggu kaya. Target utamanya bukanlah omset/profit, tapi “Berapa banyak orang miskin yang bisa kuentaskan?”, dengan ijin Allah tentunya.

Jika tujuannya adalah mengentaskan kemiskinan, maka jalan yang kita tempuh tak boleh yang berlawanan dengan tujuan tersebut. Alias menjaga keberkahan dalam setiap prosesnya. Misalnya kita dihadapkan oleh suatu pilihan dalam menjalankan bisnis:

1. Membeli mesin; produksi lebih banyak, profit lebih besar.
2. Menggunakan tenaga manusia; banyak drama, lebih lambat, profit lebih

kecil.

Mana yang akan kita pilih? Ya tergantung tujuan utama yang tersembunyi di hati kecil kita. Jika memang tujuan kita menjadi jembatan rejeki bagi orang lain, maka drama karyawan adalah proses yang harus kita jalani sebagai bagian dari Ibadah kepada Allah. Andai dikarenakan menjadi jembatan. Kemudian Allah memberikan kelimpahan pada kita, itu adalah bonus, bukan tujuan utama.

Kilauan materi sering membuat kita makin ambisius dan membahayakan orang-orang di sekitar kita. Setelah satu persatu impian kita terpenuhi, tak hadir juga rasa syukur itu. Yang ada semakin rakus’ ingin mendapatkan lebih dan lebih lagi. Selain nafsu pemenuhan pribadi, juga nafsu untuk dinilai orang lain’. Hingga di suatu titik, kita tersadar, bahwa semua itu adalah kebahagiaan yang semu. Semoga tersadarkan, sebelum terjadi Kebangkrutan, kejadian berusaha seringkali bagus’.Juek”Jangan biarkan karena orang lain penghambaan’ manusia mereset kita terhadap Awalnya membentuk mungkin protes kepada Allah, namun jika direnungkan secara mendalam. Kebangkrutan sayang Allah kepada kita. Mungkin kita belum sepenuhnya kembali ke jalan yang benar, yang penting kita terus berjalan ke ‘arah yang benar’ ‘MAKNAlah bentuk kasih SUKSESMU’. Karena dirimu sendiri yang tahu “Makna Sukses “Sebaik-baiknya yang paling bermanfaat bagi orang lain”.

Apakah kita mengimani hadits tersebut atau hanya sekadar menjadi slogan nasehat bagi orang lain, bukan bagi kita sendiri? Manusia adalah SEJATIMU’. Orang SUKSES adalah orang yang MERDEKA dari penilaian orang lain.” standar sukses berubah, maka kesuksesan itu bisa kita pungut di sekitar kita saat ini, bukan nanti.! Seperti kata Om Bob, “Sukses bagiku. bisa makan sepiring nasi hari ini”. Jadi… Apa makna sukses   ?