Memahami Konsep Reseki
Seolah menjadi hukum sebab akibat bahwa jika Anda bekerja keras. maka pasti akan menuai hasil” Dalam makna sebaliknya, Jika tidak berhasil setelah bekerja keras maka prosesmu telah berkhianat padamu”. Begitukah?
“Hasil tak menghianati Proses” atau proses tak menghianati hasil? Benarkah pepatah itu?
Saat merumuskan serial materi FONDASI BISNIS YANG BERKAH, teringat sosok Om Bob Sadino. Yuk simak percakapan seru dengan Om Bob Sadino.
JS: CARI UNTUNG, Om.
OB: Kalo aku bisnis CARI RUGI
JS: Maksudnya Om.?
OB: Emang kalo kamu bisnis cari untung akan selalu antung
JS: Ya nggak sin.
uS: Nggak juga yah.
OB: Sama aja GOBLOK.
Dalam kesempatan yang berbeda, Om Bob membuat bingung lagi
0B: Berhentilah berharap dalam hidupmu atau kamu akan kecewa
JS Maiksudnya Om?
OB:Emang harapanmu selalu tercapai?
JS: Negak selalu sih.
OB: Selalu TIDAK.
JS: nunduk diam
Dari 2 percakapan diatas ada benang merah
Mengerjakan proses adalah kewajiban kita, mendapatkan hasil adalah hak Allah.
Renungkan kembali, apakah setiap proses yang sudah kita lalui dengan benar, maka hasilnya sesuai dengan perhitungan (harapan) kita? Selain Faktor Langit’, juga diakibatkan kedangkalan ilmu kita untuk memahami variabel kehidupan yang begitu kompleks dan dinamis. Misalnya:
Saat kita menyetir mobil dengan benar, apakah kita pasti akan selamat? Mungkin kita benar, tapi ada orang lain yang tak benar menyetirya dan dipertemukan’ dengan kita, sehingga musibah pun terjadi. Itulah yang disebut kuasa Allah, alias diluar kekuasaan manusia. Bisnis pun demikian. Meski sudah kita perhitungkan dengan seksama. sedekah berlimpah, leadership bagus, tapi musibah tetap datang. Lantas buat apa kita berusaha?
Usaha adalah bagian dari ibadah kita, jika niatnya benar dan prosesnya terjaga. Usaha adalah proses memantaskan diri untuk ‘mendapatkan dan mengelola’ rejeki. Namun Allah tak ingin kita bersandar’ pada amal (termasuk sedekah) kita. Allah hanya ingin kita bersandar kepada-Nya saja.
Di sisi lain, Allah tak ingin kita berusaha seenaknya sendiri” dan hanya doa, agar takdirnya bagus’ Allah tak ingin kita frustasi oleh ikhtiar yang kita jalani, maka dari itu diturunkanlah ‘sunatullah’ atau hukum alam. Jika kita ikuti kaidah-kaidah hukum alam, maka kemungkinan besar kita akan ‘menuai apa yang kita tanam’.
Dengan demikian, kita termotivasiuntuk terus belajar menguak hukum alam. sebagai bagian dari keimanan kita terhadap kesempurnaan tatanan alam semesta. Berharap terhadap hasil dikarenakan amalan kita, serupa dengan berharap kepada selain Allah. Amalan kita seolah menjadi berhala’ kita. Selain akan membuat Allah ‘cemburu’, juga membuat kita stres saat tak tercapai.
Lantas bagaimana seharusnya kita bersikap?
Bertawakal sebelum berikhtiar. Artinya mengimani hasil, bahkan sebelum kita memulai. Sehingga apapun yang terjadi di depan sana adalah kebaikan bagi kita dan wujud kasih sayang Allah kepada kita. Bismillaah. Kemudian melangkah.
Hambatan dan Kemudahan
Kita tak pernah tahu apakah yang kita sebut sebagai ‘musibah’ adalah ujian atau hukuman. Jika kita yakin bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang kepada kita, maka segala yang terjadi adalah bentuk cinta dan kasih-Nya. Saat kita telah berusaha semaksimal mungkin dan hasilnya ternyata sesuai atau lebih dari harapan kita, maka kita menyebut sebagai kemudahan. Jika ternyata hasilnya tak sesuai dengan harapan, bahkan berbalik 180 derajat menjadi kebangkrutan, saya menyebutnya sebagai hambatan.
Baik hambatan atau kemudahan, keduanya akan menjadi kebaikan bagi kita. jika kita mengimaninya. Kemudahan ibarat REJEKI MATENGAN, sedangkan hambatan Ibarat REJEKI MENTAHAN; yang perlu upaya ekstra untuk memasaknya.
Kemudahan tak selalu bagus bagi kita. Jika suatu saat diambil lagi oleh-Nya, bisa jadi kita tak tahu jalan mendapatkannya kembali, karena saat itu kita diberi diluar upaya kita.
“Rejeki seperti peluru di medan perang, ngak akan tertukar kalau itu sudah jatah kita”
Sebaliknya bisa jadi hambatan adalah rejeki dalam bentuk keilmuan yang akan kita dapatkan dalam hambatan terbut. Sehingga saat kita bangkrut, kita tahu jalan mana yang harus dilalui lagi. Asal tak kemudian menimbulkan kesombongan.
Zulrahman zulrahman
Akrab di sapa Bang Zhul, adalah Pebisnis Muda yang saat ini sebagai Direktur Utama di PT. Aneka Ilmu Mandiri. Selain itu juga menjalankan beberapa usaha di antaranya anilma.co.id, hajatan.info, jempolpreneur.com dan masih banyak lagi yang lainnya. Beliau lahir pada tanggal 05 Juni 1998 oleh dua sosok malaikat bernama Muh. Tahir dan Sumarni. Saat ini didampingi oleh sosok bidadari bernama Nurbathin.
Bagian ini berisi iklan adsense :
5 Tangga Bisnis – KJP
[…] Konsep Rezeki […]
pejuangmahar86
Rizki itu sudah di atur oleh sang maha kuasa dan sudah di tentukan porsinya sekian per orang
ardiansya090920
Rizki itu sudah sudah di atur oleh yang maha kuasa… Tinggal kita saja yang terus usaha dan doa …. sepengetahuan ku gitu sih
sandikusnaedig
Rezeki itu seperti.
Kulunnafsinda ikotul maut.
Begitupun orang yang hidup ia sudah di kasih rezeki masing masing olh allah
malikibrahimmaulana940
Pengetahuan aku ….rezeki itu sudah di atur oleh Allah dan disertai dg doa dan untuk mencarinya
hnur72893
Bismillah…
Rezeki itu sdh ada yg atur Allah SWT.kita yang usaha dan berdoa jgn MLS mls
ramdanimustopa06
Rezeki Itu Ida Di Atur Sama Allah Tinggal Kita Saja Yang Terus Usaha Dan doa…. Sepengetahuan sih gitu
antonrian25
Yang maha kuasa sudah mengatur Rizki seseorang. Tapi itu tergantung orangnya mau ambil tidak Rizki tersbut
esterlinaagani11
Setiap rezaki sudah Allah yang mengatur jadi yakin lah jika memang rezeki kita takkan berlari ,yakin
5 Tangga Bisnis – Anilma
[…] Konsep Rezeki […]